Hal-hal Yang
Mempengaruhi Keberhasilan Dalam Pembuatan Tempe Kedelai
v Hal-hal Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dalam Pembuatan Tempe Kedelai
Tempe Kedelai merupakan salah satu hasil industri rumah tangga. Banyak dari
masyarakat yang memproduksi tempe kedelai dari skala kecil hingga menengah dan
mendistribusikan ke kalangan masyarakat luas. Untuk produksi tempe
kedelai dalam skala besar masih diproduksi oleh perusahaan atau koperasi usaha
bersama.
Pada zaman dahulu tempe kedelai masih dibuat dengan cara tradisional
dan dengan kapasitas yang terbatas. Seiring dengan berjalannya waktu, cara
pembuatan, kemasan serta cara memasarkannya telah mengalami perubahan. Hal yang
paling mendasar dalam pembuatan tempe kedelai adalah proses pembuatannya yang
memakan waktu lama dan mengutamakan kebersihan. Jika dalam prosesnya tidak
memperhatikan kaidah pembuatan tempe kedelai yang baik maka hasilnya tidak akan
memuaskan.
Meskipun nampak sederhana, ternyata dalam pembuatan tempe kedelai
membutuhkan kebersihan, ragi yang baik, bahan baku yang berkualitas dan sarana
prasarana yang memadai agar mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi
v Bagaimana memilih kedelai yang berkualitas?
Kedelai yang bagus digunakan untuk pembuatan tempe adalah yang berumur
cukup tua, warna kuning kecoklatan, bentuk bulat dan licin, padat. Pada umumnya
masyarakat masih menggunakan kedelai impor karena hasilnya lebih bagus
dibandingkan kedelai lokal. Memang ironis sekali, disaat kedelai masih dibutuhkan
dalam jumlah yang banyak, namun produk kedelai lokal dari petani kita mutunya
kurang memuaskan. Dari bahan baku, pengolahan lahan dan masa tanam yang tidak
tepat turut mempengaruhi produksi kedelai kita. Padahal pangsa pasar kedelai
masih sangat luas. Yang terpaksa dipenuhi dari hasil impor.
Kedelai yang warnanya kuning kecoklatan yang paling tepat untuk dijadikan
bahan baku tempe, sedangkan kedelai hitam lebih sesuai untuk bahan baku
pembuatan kecap. Kedelai juga harus cukup tua, jika tidak maka produk tempe
akan mempunyai rasa yang pahit, tempe juga tidak merata tertutupi kapang yang
warnanya putih.
v Apakah ragi tempe menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembuatan tempe kedelai?
Betul, ragi tempe mempengaruhi hasil akhir dari pembuatan tempe. Untuk ragi
tempe memang sedikit berbeda dengan ragi tape yang banyak dijual di pasar
tradisional. Untuk ragi tempe biasanya dibeli di toko atau koperasi bagi
pengusaha tahu dan tempe. Bentuk ragi seperti bubuk yang dijual dalam satuan
kilogram. Tempo dalu ragi dijual dalam daun waru. Daun tersebut berselaput
kapang tipis, yang bila akan menggunakannya tinggal mengoles-oleskan ke dalam
kedelai yang telah direbus dan dianging-anginkan. Namun ragi tersebut makin
jarang ditemui, kecuali dipelosok desa yang masih sulit dijangkau .
Ragi tempe merk raprima salah satu jenis ragi yang dapat digunakan saat
proses peragian tempe. bagi yang ingin mencoba menggunakan ragi tempe kami
menyediakan ragi tempe raprima silahkan baca juga artikel kami di Jual Ragi
Tempe Merek Raprima. dalam artikel tersebut ada komposisi dan cara
pemakaian ragi raprima secara lengkap.
v Bagaimana proses perebusan mempengaruhi keberhasilan pembuatan tempe
kedelai?
Kedelai yang akan digunakan dalam pembuatan tempe harus dicuci hingga
bersih dan kulitnya dibuang. Setelah itu harus direbus dalam jumlah yang lama
agar kedelai benar-benar lunak. Setelah itu sebelum diberi ragi akan di
hancurkan agar mudah dalam proses fermentasi/peragian. Kedelai yang masih keras
dan utuh, umumnya orang kurang menyukai.
Dalam proses pembuatan tempe, kebersihan menjadi hal yang utama. Bahan yang
digunakan, sarana dan prasarana juga harus dalam keadaan bersih. Kedelai harus dicuci
bersih, peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih dan kering dan terbebas
dari garam. Daun yang digunakan untuk membungkus harus dilap yang bersih. Untuk
itu dibutuhkan kehati-hatian dan perencanaan yang matang. Jangan sampai karena
peralatan yang digunakan masih terkontaminasi dengan kotoran, hasil pembuatan
tempe mengalami kegagalan.
Dalam pembuatan tempe, terkadang ada yang memberi bahan tambahan agar
mengurangi biaya produksi dan mempunyai keuntungan yang lebih. Bahan tambahan
itu seperti jagung giling atau singkong. Jika ditambahkan bahan tambahan akan
mempengaruhi rasanya, jadi kurang asam. Jika dimasak akan berkurang gurihnya.
Ampas kelapa juga sering ditambahkan sebagai bahan tambahan. Jika masih baru
maka hasilnya akan bagus, namun jika ampas kelapa sudah busuk maka bisa
menimbulkan keracunan.
Tempe
Bumbung
v Apakah ada
bahan untuk mempercepat proses fermentasi tempe kedelai?
Ada beberapa bahan tambahan yang berfungsi untuk mempercepat proses
fermentasi. Contohnya adalah pepaya mentah dan tepung ketan. Bahan pepaya akan
membantu melunakkan kedelai dan menyuburkan pertumbuhan kapang. Sedangkan
tepung ketan berperan sebagai media tumbuh kapang sehingga meningkatkan kedelai
agar mudah lapuk/empuk.