Tempe
adalah makanan yang dibuat
dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi
ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat
pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam
kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotikauntuk
menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degeneratif.
A.
SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN
· # Asal-usul
Kata "tempe" diduga
berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno
terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga
berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.
Selain itu terdapat rujukan
mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber
lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di
Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa
terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu,
ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh
orang-orang Tionghoa yang
memproduksi makanan sejenis, yaitu koji kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe
menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran
masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru
Tanah Air.
· #Tempe di Indonesia
Indonesia merupakan
negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar diAsia.
Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu,
dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco,kecap,
dan lain-lain). Standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia dan yang
berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe
kedelai didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji
kedelai dengan menggunakan kapang Rhizopus sp., berbentuk padatan kompak,
berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe".
· #Tempe di Luar Indonesia
Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari
Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang
pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946.
Sementara itu, tempe populer di Amerika Serikat setelah pertama kali dibuat di sana
pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia
yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe. Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926 tetapi baru mulai diproduksi secara
komersial sekitar tahun 1983.
Pada tahun 1984 sudah
tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa,
53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar